REPUBLIKA.CO.ID, Ambon-- Kerusuhan yang terjadi di kota Ambon, Maluku siang ini, Ahad (11/9) hanyalah kesalahpahaman semata. Penyebabnya, menurut Tamrin Eli, tokoh masyarakat Ambon, adalah karena lambannya penanganan keadaan oleh aparat.
Eli mengatakan, aparat tidak segera memberikan penjelasan atas penemuan mayat di kawasan Gunung Nona. "Ini hanyalah kesalahpahaman akibat tidak ada penjelasan dari aparat. Hingga detik ini aparat hanya diam," jelas Eli saat dihubungi Republika.
Eli menegaskan, tidak ada konflik antar kelompok di Ambon. Mayat yang ditemukan di kawasan Gunung Nona sabtu malam tersebut ditengarai bernama Darfin, seorang tukang ojek. Aparat, kata dia, terkesan hanya membiarkan masyarakat tanpa mau memberi penjelasan. Akibatnya, masyarakat sudah saling berhadapan.