REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Dewan Pers Bagir Manan, mengatakan perkembangan kepemilikan perusahaan pers yang mengarah pada konglomerasi media membahayakan pers itu sendiri. "Ya memang itu salah satu persoalan, konglomerasi dari perusahaan pers. Karena itulah saya ingatkan bahwa konglomerasi itu banyak bahayanya," kata Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran Bandung itu di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut disampaikan disela acara Penyuluhan Obor Tri Prasetya RRI di Auditorium RRI Jakarta. Bagir mengatakan kepemilikan perusahaan media yang terpusat pada satu pihak semestinya tidak hanya berorientasi pada keuntungan perusahaan.
"Pers itu sendiri, wartawannya, harus bermutu. Jika ingin mendapatkan keuntungan banyak, tentu perusahaan itu harus investasi yang banyak, baik sumber daya manusia, teknologi, ataupun manajemennya," kata Bagir.
Meskipun demikian, Bagir menyetujui adanya penambahan media baru karena akan menguntungkan publik. Sebelumnya, Jumat (9/9), sebuah kelompok perusahaan media meluncurkan salah satu anak perusahaannya yang didaulat sebagai saluran penyedia konten televisi.
Konten yang disiarkan oleh saluran itu dapat dinikmati oleh masyarakat di sembilan daerah di Indonesia.