REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Maraknya kasus korupsi dan kekerasan yang terjadi di Indonesia pada beberapa waktu terakhir menggugahhati nurani para pemuka dari enam agama yang diakui pemerintah yaitu Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Para pemuka enam agama ini pun akan menggelar doa bersama di Lapangan Monas dan di depan Istana Negara. "Ini doa nasional dan dihadiri masing-masing umat dari enam agama, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu," kata salah satu penggagas acara doa nasional, Abdul Rachim yang ditemui di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (14/9).
Rombongan umat enam agama tersebut berkumpul di sisi Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di seberang kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Mereka menggelar tikar di trotoar pedestrian kawasan Monas dengan berkelompok masing-masing agama.
Rencananya doa tersebut akan dilakukan pada pukul 10.00 WIB namun tidak dijinkan petugas keamanan karena adanya acara di Istana Negara. Maka itu diperintahkan untuk berbaris di sisi Jalan Medan Merdeka Barat. "Kami meminta pemerintah menuntaskan semua kasus, tidak malah saling ditutupi dengan kasus lain, seperti kasus Nazaruddin yang coba ditutupi dengan kerusuhan Ambon," tegasnya.