Rabu 14 Sep 2011 19:48 WIB

Fauzi Dituding Minta Uang Rp 1,5 Miliar Atas Persetujuan Atasannya

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kubu  tersangka kasus suap Kemenakertrans, Kabag perencanaan dan evaluasi di Kemenakertrans, Dadong Irbarelawan, kembali menuding staf pribadi Menakertrans Muhaimin Iskandar, Fauzi sebagai pihak yang seharusnya menerima uang sebesar Rp 1,5 miliar dari PT ALam Jaya Papua.

“Fauzi pernah bilang kepada klien saya bahwa atas persetujuan atasannya dia, maka yang seharusnya menerima uang adalah Fauzi,” kata kuasa hukum Dadong, Syafri Noer di kantor KPK, Rabu (14/9).

Namun, saat ditanya kenapa malah kliennya yang menerima uang tersebut, Syafri mengatakan bahwa  hingga waktu yang ditentukan, Fauzi tidak muncul juga. Sehingga, pihak PT ALam Jaya Papua yang diwakili oleh Dharnawati mendesak Dadong untuk menerima uang tersebut.

Seperti diketahui, atasan yang dimaksud Fauzi diduga adalah Menakertrans, Muhaimin Iskandar. Pasalnya, Fauzi bersama , Acos, Ali Muhdori dan Sindu Malik  memiliki ruangan khusus di Kantor Kemenakertrans.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement