REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Polisi berhasil menemukan brankas milik PT Asuransi Umum Bumiputera Muda (Bumida) di dekat Pantai Tiram, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.
Wakapolres Padangpariaman Kompol Komaruddin saat dikonfrimasikan dari Padang, Jumat menjelaskan, awalnya polisi mencurigai brankas yang ditemukan berada di sekitar Pantai Tiram tersebut milik sebuah bank yang digondol maling.
"Namun setelah dicek dan dilakukan indentifikasi ada sebuah tulisan Asuransi Bumiputra. Saat ditemukan brankas tersebut dalam kondisi rusak," katanya.
Dia menambahkan, surat-surat berharga milik PT Asuransi Umum Bumiputra Muda sudah berserakan di dekat brankas saat ditemukan di Pantai Tiram. "Sementara itu uang tunai sebesar Rp 25 juta yang tersimpan dalam brankas itu sudah raib dibawa kabur pelaku kejahatan," katanya.
Penemuan brankas ini berkat kerja sama dengan Polresta Padang dimana ada laporan brankas milik PT Asuransi Umum Bumiputera Muda yang digondol maling. "Brankas yang ditemukan tersebut selanjutnya dibawa ke Polresta Padang," kata Komaruddin.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Bambang Suharyono mengatakan, pihaknya sebelumnya mendapatkan laporan dari Kepala Cabang PT Asuransi Umum Bumiputera Alfian bahwa kantornya telah dibobol.
"Atas laporan tersebut kami melakukan pengembangan serta koordinasi dengan Polres Padangpariaman untuk menemukan kembali brankas yang digondol," katanya.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan serta pengembangkan kasus pencurian sebuah brankas tersebut. "Barang bukti berupa brankas yang ditemukan sudah berada di Mapolresta Padang," kata Bambang.
Dia menambahkan, selain kantor Asuransi Umum Bumiputra Muda yang dibobol maling, ada satu lagi kantor, yakni kantor AIA Financial berada saling berdekatan juga dicuri.
"Beberapa orang saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Polresta Padang," katanya.
Peristiwa pencurian brankas milik PT Asuransi Umum Bumiputera Muda Cabang Padang, Sumatera Barat, terjadi pada Kamis sekitar pukul 06.55 WIB.
Asuransi Bumiputra Muda mengalami total kerugian sekitar Rp 40 juta, sementara AIA Financial mengalami kerugian sekitar Rp 18 juta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika