REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, memuji Presiden Mahmoud Abbas Sabtu untuk apa yang dia digambarkan sebagai upaya berani di PBB mencari pengakuan untuk negara Palestina.
Hariri mengatakan itu sebagai keterbukaan Otoritas Nasional Palestina dan desakan dalam rangka mencapai hak dan mendirikan Negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. "Pidato [oleh Abbas] membentuk suatu gambaran sejarah, jelas mengungkapkan niat agresif Israel dan rencana tersembunyi untuk menolak semua upaya perdamaian," tambah Hariri.
Langkas Abbas ini dipandang sebagai langkah bersejarah Palestina dalam perjuangan nasib mereka.
Dalam pernyataannya Sabtu, Hariri juga mengkritik pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Majelis Umum PBB. Ia mengatakan desakan-desakan itu merupakan upaya baru oleh negara Yahudi untuk menghindari hak-hak sah rakyat Palestina. Desakan dari Israel juga menunjukkan penolakannya untuk menghormati keinginan masyarakat internasional.
"Para pemimpin Palestina tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam menghadapi penolakan Israel dan tekanan yang diberikan oleh dunia internasional terhadap langkah bersejarah yang penting," katanya.
Hariri juga menyoroti perlunya solidaritas rakyat Palestina sebagai landasan untuk menghadapi tantangan dan bahaya Israel.