REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan, dua korban meninggal akibat peristiwa pengeboman di Gereja Bethel Injili Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo, Ahad (25/9) pukul 10.50. Diterangkan Djoko, satu korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) dan satu di rumah sakit.
"Identitas korban masih diidentifikasi," jelas Djoko saat konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Ahad (25/9). Hadir juga Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto.
Ia menegaskan, saatnya pemerintah meminta bantuan masyarakat untuk melakukan proses deradikalisasi kelompok garis keras demi menghindari tragedi serupa. Pihaknya juga menyeru aparat di lapagan lebih keras menindak agar jaringan teroris tidak leluasa bergerak seperti sekarang.
Dijelaskan Djoko, pelaku melakukan pengeboman atas inisiatif mereka dan mustahil mengumumkan aksinya kepada orang di luar kelompoknya. Untuk itu, pihaknya ke depan siap bekerja untuk memutus jaringan kelompok teroris tersebut. "Kapan dan di mana mereka bekerja, itu yang tahu mereka, karena fatsunnya seperti itu. Kami siap putus jaringannya," ujar Djoko.
Gereja Bethel Injili Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo diserang bom oleh orang tidak dikenal. Daya ledak bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, masih belum diketahui dan tengah diselidiki Tim Gegana Kepolisian Daerah Jawa Tengah.