REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, menyatakan bom bunuh diri itu ajaran sesat dan salah kaprah hingga peranan tokoh sangat dibutuhkan untuk meredam aksi tersebut. "Bom bunuh diri itu ajaran sesat dan salah kaprah. Hal-hal seperti itu tidak benar," katanya di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan terkait dengan peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo pada Minggu (25/9). Ia menambahkan, untuk jangka panjang terkait dengan teror bom, hendaknya semua tokoh yang memiliki kompetensi dapat memberitahukan bahwa tindakan tersebut tidak benar.
"Logika di tentara, tank itu dilawan dengan tank, ajaran harus dilawan dengan ajaran dan ajaran yang sesat harus dilawan dengan ajaran yang benar," ujar Prijanto.
Ia meminta masyarakat hendaknya hidup rukun dan saling menghormati, terlebih hal itu juga diajarkan dalam setiap agama. Aksi teror semacam ini jelas ajaran yang salah kaprah.
"Saya berharap warga Jakarta harus terus meningkatkan pengamanan lingkungannya masing-masing," ungkapnya.
Pihaknya, sambung Prijanto, juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan ibu kota.
"Situasi aman itu karena dijaga. Jangan beranggapan sudah aman maka tidak perlu dijaga lagi, jangan dibalik, itu rumusnya aman karena dijaga," tuturnya.