REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Isteri dan anak salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO) bom Cirebon, Ahmad Yosepa alias Hayat, didatangkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk memastikan identitas pelaku bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah. Isteri dan anaknya Hayat ini didatangkan langsung dari Jawa Barat.
"Mereka dari Jawa Barat. Domisili dan alamatnya saya lupa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/8).
Boy menambahkan, pihak kepolisian langsung menjemput pihak keluarga setelah dilakukan penyelidikan. Namun ia belum memastikan pelaku bom bunuh diri di Solo itu yaitu Hayat, karena tes DNA untuk membandingkan pelaku bom dengan anaknya Hayat masih berlangsung.
Selain itu, petugas polisi yang berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara), memiliki ciri-ciri Hayat menjadi DPO. Jadi begitu melihat jenazah pelaku bom di Solo, polisi pun langsung memberitahu keluarga Hayat dan menjemput isteri dan anaknya untuk menjadi pembanding DNA pelaku tersebut.
"Karena petugas yang di lapangan itu semua memegang ciri-ciri orangnya. Jadi begitu melihat jasadnya langsung jalan (ke kediaman Hayat)," tegasnya.
"Yang diduga sebagai keluarga pelaku sudah datang, karena diminta menjadi bahan pembanding untuk DNA. Kita belum bisa sampaikan dia siapa, tapi yang jelas, ibunya dengan anaknya.
Pokoknya sudah kita ajak, untuk melihat dan mencocokan DNA, proses itulah yang diharapkan dapat memastikan pelaku. Kita juga berupaya untuk mendapatkan sidik jari sebagai pembanding," ujar mantan Kapolres Kepulauan Seribu ini.