Rabu 05 Oct 2011 07:32 WIB

Muhammadiyah Ajak Rakyat Indonesia Lintas Agama Bela KPK

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Siwi Tri Puji B
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Muhammadiyah mengecam pemikiran Wakil Ketua Komisi III dari PKS, Fahri Hamzah, tentang pembubaran KPK. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin  mengatakan saat ini korupsi semakin parah. Lembaga kementerian masih memiliki imun yang lemah terkait pencegahan korupsi. DPR sendiri, menurutnya masih belum mampu membentengi dirinya dari korupsi karena m ada saja oknum yang terlibat.

"Ini memprihatinkan," imbuh Din. Pihaknya dengan tegas mengajak Rakyat Indonesia dari berbagai agama untuk mendukung pembelaan KPK.

Pemikiran membubaran KPK dianggap menodai amanat reformasi yang menginginkan pemberantasan korupsi dengan serius. "Kita tak setuju pembubaran KPK. Kita sangat mengecam hal itu," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, saat dihubungi, Rabu (5/10). Dia mengatakan semangat reformasi adalah perbaikan di seluruh lini sektor pemerintahan. Sementara korupsi terus menggerogoti pemerintahan baik pada level eksekutif, dan termasuk legislatif sendiri.

Din menyatakan korupsi adalah musuh bersama. KPK adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan amanat reformasi. Dia mengatakan DPR yang pernah mendukung berdirinya KPK seharusnya berdiri di garda terdepan untuk mendukung eksistensi lembaga super body ini. Jika KPK dibubarkan maka korupsi akan menggila dan akan semakin semakin sulit diberantas.

Masih ada KPK saja, korupsi masih terus terjadi. Apalag jika tidak ada KPK, koruptor akan bernari gembira merayakan kemenangannya. "Bela KPK," paparnya. Lembaga ini dianggap masih sangat penting untuk memberantas dan mencegah korupsi yang dianggap Din tak berbeda dengan menjarah rakyat secara brutal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement