REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Aksi demo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Semarang Barat berakhir ricuh. Kumpulan mahasiswa yang rencananya akan melakukan aksi damai menjadi berang lantaran tak ada satu pun anggota DPRD Jateng yang menemui mereka.
Peserta aksi memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Jateng. Namun hal ini dicegah oleh anggota kepolisian. Akibatnya terjadi aksi saling dorong antar kedua elemen ini. Karena aksi saling dorong terjadi di tangga, maka beberapa peserta aksi ada yang terguling, bahkan satu orang pingsan. Peserta aksi yang pingsan segera dibawa oleh rekannya.
Kumpulan mahasiswa ini berdemo menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibubarkan. Koordinator aksi, Muhammad Syaefudin, mengatakan kinerja KPK selama ini tidak becus. "KPK mandul," ujarnya di Depan Gedung DPRD Jateng, Rabu (5/10).
Syaefudin menjelaskan sudah seharusnya melakukan penyelidikan terhadap nama-nama yang selama ini terlibat dalam kasus korupsi. "Pemerintah jangan tebang pilih dalam penyelenggaraan supremasi hukum," katanya.