Kamis 06 Oct 2011 15:27 WIB

Bulog LIrik Beras dari India

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bingung degan pemberitaan tarik ulur impor beras Thailand ke Indonesia, Perum Bulog memanfaatkan tawaran dari India.

“Kita sedang pelajari preferensinya cocok atau tidak dengan kita,” kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso saat dihubungi wartawan, Kamis (6/10).

Sutarto mengaku belum mendapat kepastian terbaru secara resmi soal penghentian maupun kesediaan kembali ekspor beras Thailand ke Indonesia hingga sore ini. Ia menyatakan tak terlalu menunggu Thailand, tetapi terus meninjau setiap kesempatan dan tawaran yang datang.

Penjajakan impor dari India dilakukan sebab Bulog tak ingin mengambil risiko jika harus kekurangan cadangan beras untuk ketahanan pangan nasional tahun depan. Oleh karenanya, Bulog sudah menjalin komunikasi secara intensif dengan pemerintah negara Taj Mahal itu. Penjajakan melalui komunikasi dengan Duta Besar India di Indonesia.

Selama ini, kata Sutarto, impor beras dengan India semestinya tak terlalu sulit dilakukan jika ada payung hukum yang menaungi kerjasama dibidang perberasan. Sayangnya, India tak memiliki lembaga khusus laiknya Bulog di Indonesia. Beras langsung berada di bawah kordinasi pedagang atau swasta.

Tak hanya kerjasama pembelian, lanjut Sutarto, jika memungkinkan Indonesia dan India akan melakukan barter komoditas. Indonesia bisa mengekspor minyak sawit mentah (CPO) ke negara itu. Sebaliknya, India mengekspor beras ke Indonesia. “Kemungkinan itu bisa saja, tinggal hitung-hitungan teknisnya kita bahas kemudian,” ujar Sutarto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement