REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN baru akan dimulai November 2011. Namun pembahasan mengenai sejumlah isu yang akan diangkat dalam pertemuan para pemimpin Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Dalam bidang kerja sama sosial dan budaya, para menteri negara-negara ASEAN saat ini berkumpul di Semarang guna merumuskan aspek-aspek kesepakatan bersama yang akan ditandatangani para pemimpin negara di Bali, November mendatang.
“Hasil dari pembahasan beragam isu yang berkaitan dengan masalah sosial, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan budaya ini akan diusung untuk masuk dalam pembahasan KTT ASEAN November nanti,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, saat membuka pertemuan ASEAN Sosial Cultural Community (ASCC Council Meeting) di Semarang, Senin (10/10).
Agung yang juga Ketua ASCC Council Meeting menyatakan, pertemuan tingkat menteri tersebut merupakan kelanjutan pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Officials Committee for ASCC/SOCA) yang sudah dilaksanakan dua hari sebelumnya.
Selaku tuan rumah ASCC Council Meeting, Indonesia mengutus tiga menteri kabinetnya, yaitu Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Adapun utusan negara ASEAN lainnya antara lain Sekretaris Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina Corazon Juliano-Soliman, Menteri Senior dan Wakil Ketua Dewan Pembangunan Kamboja Sun Chanthol, Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam Pehin Orang Kaya Pekerma Laila Diraja Dato Seri Setia Awang Haji Hazair Bin Haji Abdullah, serta Menteri Informasi, Komhttp://cms.republika.co.id/news/createunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Utama Rais Yatim.