Rabu 19 Oct 2011 10:09 WIB

PKS Kritis di Parlemen, Beda dengan Golkar, PPP, PAN, dan PKB

Massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Foto: matanews.com
Massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Fitriyah, menilai reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menerima banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan dalam tiga tahun ke depan.

"Jika dilihat dari pidato Presiden, reshuffle kabinet ini adalah untuk perbaikan kinerja dalam tiga tahun ke depan dan ada banyak PR seperti penegakan hukum dan reformasi birokrasi," kata Fitriyah, di Semarang, Rabu.

Fitriyah mengatakan, jika dilihat dari wakil menteri yang terpilih menunjukkan mereka memiliki latarbelakang di bidang kementerian yang bersangkutan. "Akan tetapi jika dilihat dari menteri, tidak banyak perubahan dan hal ini sesuai dengan 'style' Presiden yang hati-hati meskipun sebenarnya bisa memainkan hak prerogatif. Apalagi Presiden dipilih langsung oleh rakyat dan mendapat suara yang signifikan sehingga seharusnya lebih berani," katanya.

Banyaknya harapan Presiden tersebut, lanjut Fitriyah, seharusnya pengambil kebijakan bisa berasal dari unsur profesional dan tidak dari partai. Sebenarnya tidak ada masalah jika partai mengirimkan perwakilannya yang profesional.

"Untuk menteri PKS yang dikurangi satu, ini adalah bentuk hukuman dari Presiden karena dalam perjalanan waktu, PKS kritis menjadi oposisi di DPR, berbeda dengan PAN, Golkar, PKB, maupun PPP," katanya.

Menurut Fitriyah selama ini banyak pihak yang menyorot sejumlah menteri yang seharusnya direshuffle di antaranya karena adanya dugaan korupsi serta persiapan SEA Games yang tidak jelas (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi karena masih banyaknya persoalan yang menimpa tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri, tetapi keduanya lolos dari reshuffle.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement