REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqqiemenyatakan, wakil menteri yang baru saja dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terlalu perlu diadakan. "Adanya Wakil menteri malah bisa terlalu banyak dan mubazir, apalagi di UU kita tidak ada jabatan wakil menteri dan wakil kepala daerah" kata Jimly usai seminar di FISIP UIN, Rabu (19/1).
Idealnya, lanjut Jimly, tidak perlu wamen karena jabatan menteri itu adalah pemimpin tertinggi di bidangnya masing-masing. Namun demikian, karena sekarang sudah dibentuk UU, ini bukan soal SBY, tetapi soal bagaimana mengimplementasikan UU tersebut" ujarnya.
Jimly berharap, di pemerintahan SBY yang menginjak tujuh tahun ini, reshuffle kabinet yang telah dilakukan dapat meningkatkan kinerja kabinet. "Tujuh tahun pemerintahan SBY, dia baru menyusun kabinet, kita ucapkan selamat kepada kawan-kawan yang dipilih dan diberi amanat, mudah-mudahan bisa memperbaiki kinerja yang mungkin tidak dulu tidak baik" ujarnya.
Mengenai tepat atau tidak tepatnya para wakil menteri yang dipilih, Jimly optimis akan profesionalisme wakil menteri tersebut. "Saya rasa sudah tercermin profesional, yah jika ada yang kurang tepat baiknya diberi kesempatan. Saya rasa bagus semua, tapi para wakil tersebut harus menunjukkan bukti." ujarnya.
Daripada selalu tidak percaya, kata Jimly, ya tentu sulit. Sekarang yang penting negara ini dibenahi, mana yang kurang tepat diperbaiki.