Jumat 21 Oct 2011 13:06 WIB

KNPI: Warga, Jangan Terpengaruh Kongres Rakyat Papua III

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Wakil Ketua Bidang Politik Dan Pertahanan pada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Jayapura, Hendrik Yance Udam, meminta masyarakat ibukota provinsi Papua, tidak terprovokasi dengan adanya Kongres Rakyat Papua (KRP) III.

KRP III berlangsung pada Rabu (19/10) lalu dan dibubarkan paksa aparat keamanan. Warga diminta tak terprovokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan ingin mengacaukan keamanan, katanya Jumat, menanggapi adanya aksi tersebut.

"Situasi kota Jayapura dan Papua umumnya sangat aman. Masyarakat tak usah terhasut dengan situasi yang sengaja diciptakan pihak tertentu. Buktinya selama ini kita hidup damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ia menambahkan.

Hendrik Yance Udam yang dihubungi mengaku usai melakukan tatap muka dengan tim dari Dirjen Strategi Dan Pertahananan Keamanan Republik Indonesia di ruangan rapat Wali Kota Jayapura menambahkan, selama ini kehidupan masyarakat Papua yang majemuk sudah tertata dengan baik, sehingga harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.

"Isu-isu dan provokasi yang sengaja dilakukan oleh pihak tak bertanggungjawab, hanyalah bentuk ketidaksenangan mereka pada hidup damai kita dibawah NKRI," kata dia.

Menurut putra asli kabupaten Jayapura itu, pihaknya dalam pertemuan dengan tim dari Dirjen Strategi Dan Pertahananan Keamanan Republik Indonesia, Kamis pagi, juga memberi usulan agar generasi muda Indonesia yang ada di Papua harus diberdayakan dan jadi pembaharu.

"Pemuda Papua harus bisa menjadi figur pemersatu dan garda terdepan melawan segala macam hasutan dan aksi kelompok tak bertanggungjawab di bumi Cenderawasih ini," tegas Hendrik Udam.

Sebelumnya Kongres Rakyat Papua III yang mulai sejak Minggu 16 Oktober 2011, Rabu (19/10) sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat, dibubarkan secara paksa oleh aparat gabungan Polri dan TNI, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Jayapura Kota AKBP Imam Setiawan, karena dianggap ada tindakan Makar.

Selain menangkap dan mengamankan orang penting lainnya dalam KRP III, aparat gabungan tersebut yang dilengkapi dengan senjata lengkap, truk dan barakuda juga mengamankan puluhan hingga ratusan peserta dan pasukan penjaga tanah Papua (Petapa).

Kabid Humas Polda Papua, Kombespol Wahcayono mengatakan pihaknya telah menetapkan lima orang tersangka dari penangkapan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement