REPUBLIKA.CO.ID,AMSTERDAM--Geert Wilders kembali usik Indonesia. Kali ini ia mengusik soal Papua. Anggota parlemen dari PVV (partai Wilders) meminta Menlu Belanda Uri Rosenthal untuk segera bertindak menangani masalah Papua.
Politisi PVV, Wim Kortenoeven, menilai Belanda tidak menepati janji politik pada tahun 60-an. Karena itu Belanda berutang secara moral dan wajib tidak boleh membiarkan warga Papua begitu saja.
Kortenoeven meminta Uri Rosenthal menjawab beberapa pertanyaan, seperti:
- Bagaimana Menlu Belanda menyikapi berita kekerasan terkait deklarasi kemerdekaan Papua, dan apa tanggapan menlu atas reaksi Indonesia.
- Apakah Menlu Belanda sudah berbicara dengan penguasa Indonesia mengenai represi kekerasan yang dilakukan terhadap aktivis kemerdekaan Papua.
- Apakah Menlu Belanda bersedia menuntut pembebasan para pemimpin Papua yang ditangkap dan meminta agar aksi kekerasan dihentikan.
- Bagaimana posisi pemerintah Belanda atas perjuangan kemerdekaan Papua secara umum dan dalam konteks janji Belanda pada tahun 1963.
Anggota parlemen dari PVV ini meminta agar Menlu Belanda memberi jawab selambat-lambatnya tanggal 25 Oktober 2011. Reaksi dari partai politikus anti Islam Geert Wilders ini muncul setelah media Belanda memuat secara lumayan besar peristiwa kekerasan di Papua menyusul deklarasi pembentukan negara Papua Barat.