REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Media berbahasa Ibrani, Ahad, mengungkap dokumen rahasia tentang menit-menit pertemuan diam-diam antara Menteri Luar Negeri Israel, Shimon Peres dan Mahmoud Abbas yang saat itu menjadi Perdana Menteri Otoritas Palestina.
Yediot Ahranot, yang mempublikasikan bagian dari dokumen tersebut, seperti dilansir Palestinian Information Center,ymengatakan pengungkapan itu berpotensi membuat malu Abbas. Dokumen yang akan dirilis segera bersama dokumen lain dalam buku mengenai mantar Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, menuturkan bahwa Abbas dan Peres dalam pertemuan rahasia tersebut mendiskusikan upaya penggulingan Arafat.
Menurut penulis laporan, Abbas dan Peres dulu biasa melakukan kontak rahasia di belakang Yaser Arafat. Dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa Abbas memberitahu Peres bahwa memiliki kontak rahasia itu membuat nyawanya dipertaruhkan. "Jika pertemuan ini sampai bocor, maka sama dengan saya mati," ujar Abbas kepada Perez.
Kepada Peres ia berkata lagi," Israel harus berhenti memuji saya agar kesempatan saya dalam pemilu tidak dicederai,"
Menurut dokumen tersebut, Abbas menggambarkan Arafat sebagai pria tidak realistis dan meminta Israel meyakinkan AS untuk mendanai otoritas Palestina bila ia terpilih.
"Sharon, biography of a leader" judul buku yang memuat dokumen tersebut ditulis oleh putra Sharon sendiri, Gilad Sharon. Ia mengaku mendapat dokumen, surat dan informasi menit-menit pertemuan rahasia itu dari arsip pribadi ayahnya.