Rabu 26 Oct 2011 19:50 WIB

Taufan: Konflik Bikin Pecah Persatuan Bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Kandidat Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan E.N. Rotorasiko mengatakan, konflik yang berlarut-larut dan enggan diselesaikan berpotensi menjerumuskan bangsa ini menuju perpecahan. Generasi muda sejatinya menyadari bahwa konflik mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

''Kongres KNPI ini merupakan masa transisi pemuda menuju kepemimpinan nasional. Jika masa transisi tersebut diwarnai dengan konflik, maka kaum muda akan sulit melakukan gerakan bersama menyelesaikan persoalan bangsa,” ujar Taufan di Jakarta,  Rabu (26/10).

 

Taufan mengakui, konflik tidak dapat dihindarkan di dalam organisasi kepemudaan. Karena itu, KNPI sebagai induk organisasi kepemudaan harus memiliki manajemen konflik yang baik dan memiliki kesadaran tinggi untuk menyelesaikan keretakan yang terjadi.

Ketimbang berkonflik, kata Taufan lagi, energi kaum muda lebih baik disalurkan untuk melakukan percepatan pembangunan bangsa. ''Sampai kapan pun, pemuda tetap menjadi pilar dan tulang punggung pembangunan. Kalau konflik antar pemuda bisa berhenti, pasti akselerasi pembangunan bangsa akan lebih cepat lagi,'' jelasnya.

Lebih lanjut Taufan mengatakan, khittah KNPI sebagai wadah persatuan dan kesatuan pemuda, baik secara organisasi maupun pribadi, harus dikembalikan di masa transisi ini. Semangat persatuan, lanjutnya, akan mendongkrak peran generasi muda dalam kehidupan bangsa dan negara.

''Mari kita jadikan konflik dan keretakan sebagai musuh bersama supaya tak terjerumus lebih dalam. Sudah saatnya calon-calon pemimpin bangsa meninggalkan ideologi yang sempit dan bersatu demi kemajuan bangsa,'' ajaknya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement