Kamis 27 Oct 2011 02:38 WIB

Ironi di Tengah Anti-Ketamakan Wall Street, Pedagang Meraup Uang Cenderamata Demo

Satu demonstran gerakan Occupy Wall Street tengah membersihkan bagian Zuccoti Park yang menjadi markas para pengunjuk rasa anti-ketamakan Wall Street
Foto: Reuters
Satu demonstran gerakan Occupy Wall Street tengah membersihkan bagian Zuccoti Park yang menjadi markas para pengunjuk rasa anti-ketamakan Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Kapitalisme memang sudah berakar betul di distrik keuangan Wall Street, New York. Bahkan di tempat yang tak seharusnya, yakni Taman Zuccotti pusat gerakan anti-ketamakan, Occupy Wall Street (OWS).

Di setiap sudut taman, para pedagang menggelar kancing, pin, kaus oblong, gelang tangan dan karya seni lain. Praktek tersebut kontan menimbulkan keluhan karena perilaku menjadikan aksi itu dalam cenderamata justru melemahkan gerakan.

Tak sekedar lapak manual, bisnis pun juga merambah online. Satu situs menyatakan menjual 30 paket Kondom Occupy seharga 11,9 dolar. Sementara situs lain menawarkan casing iPhone OSW senilai 30 dolar. Hampir 5.000 item dijual pada eBay pada malam Selasa lalu.

Michael Wright, dengan laman Facebook mengiklankan dirinya sebagai "The Ultimate NYC Skateboarding Hu$tler," menggelar toko di taman dan menjual kaus tanpa kerah serta sweater kaus kepada kerumunan yang berhenti untuk melihat para demonstran anti-Wall Street.

"Saya jual murah! Apa yang anda lihat itu yang anda dapat. Berapa ukuran anda?" tanyanya kepada turis yang mendekat ke mejanya. Luar biasanya, Wright menerima semua kartu kredit besar.

Meski ia mengaku ia ditantang oleh para demonstran yang menghuni taman tersebut. "Beberapa orang yang memegang spanduk dan poster berkata, 'Apa yang kamu lakukan di sini?' tapi saya tak terlalu menganggapnya," tutur Wright.

Sementara di seberang taman, Herman Smalls, memajang 'I Am the 99%' button untuk kancing-kancing seharga 2 dolar, tanpa permisi dan ba bi bu. Beberapa demonstran beraliran keras di dalam taman tidak suka dengan kehadiran para pedagang dadakan.

Seorang pengunjuk rasa yang mengaku menjadi bagian gerakan sejak 17 September lalu, Nicole Capobianco, 19 tahun, terganggu dengan para pengambil keuntungan dan memandang rendah mereka. "Saya tidak suka dan tak mengapresiasi itu," ujarnya. "Itu antitesis dari gerakan ini," ujarnya.

Gadis itu berkata ia dan teman-teman demonstran tak ingin terlibat dalam bentuk 'pemasaran terhadap gerakan tersebut.'

Jurubicara sukarelawan dari OSW, Haywood Carey mengatakan demonstran OSW telah meminta para pedagang untuk tidak menjual cenderamata mereka di dalam taman. "Namun sejujurnya, itu bukan kapasitas kami untuk mengatakan pada mereka bahwa mereka tak boleh berjualan. Lagi pula kami tidak memiliki 'Occupy Wall Street'." ujarnya.

Salah satu pasangan New York ternyata tengah mengupayakan memiliki OSW sebagai milik mereka. Pekan lalu, Robert dan Diane Maresca mengisi aplikasi untuk mengajukan paten merek dagang 'Occupy Wall Street'. "Jika saya tidak membeli dan menggunakan ini, orang lain akan melakukan," ujar Robert Maresca kepada situs The Smoking Gun, yang pertama kali melaporkan kisah ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement