Kamis 27 Oct 2011 10:59 WIB

Okinak Wonda, Sang Pembunuh Polisi di Puncak Jaya

Aparat Gabungan TNI/Polri di Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (24/10), melakukan pengejaran terhadap kelompok pengacau keamanan, usai melakukan penyerangan yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Mulia, AKP Dominggus Awes
Foto: Antara/Marcelinus Kelen
Aparat Gabungan TNI/Polri di Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (24/10), melakukan pengejaran terhadap kelompok pengacau keamanan, usai melakukan penyerangan yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Mulia, AKP Dominggus Awes

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA-- Kelompok pimpinan Purom alias Okinak Wonda, mengaku sebagai yang bertanggung jawab dalam serangkaian aksi teror dan penembakan di Kota Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, selama sepekan terakhir.

Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe, Kamis mengatakan, kelompok pimpinan Purom Wonda itu mengklaim sebagai pelaku lewat surat resmi yang ia terima. "Mereka sudah bersurat lewat utusan yang saya kirim kemarin dan menyatakan secara resmi bertanggung jawab atas teror, penembakan dan pembunuhan Kapolsek Mulia Kompol (anumerta) Dominggus Awes," katanya.

Menurut Lukas Enembe, kelompok pimpinan Purom Wonda ini adalah kelompok bentukan baru yang mengaku bukan di bawah pimpinan Goliath Tabuni di Tingginambut, ataupun kelompok Militer Murib di yambi. "Kalau kelompok yang mengaku bertanggung jawab ini bermarkas di Pilia. Mereka ini sebenarnya dibesarkan oleh Marunggen Wonda, yang sebelumnya telah kita bawa turun gunung dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia," terangnya.

Lukas Enembe menambahkan, dalam surat dan pesan dari kelompok tersebut kepada juru runding yang dikirimnya, yakni terdiri atas tokoh pemuda, adat dan agama, kelompok itu juga meminta dana sebanyak Rp20 juta untuk melakukan upacara adat 'bakar batu' sebagai bentuk permintaan maaf kepada warga kampong Wonde Gobak, yang sejak beberapa hari terakhir ini dibuat takut dengan aksi mereka.

"Itu sebagai bentuk adat di sini atas kehadiran mereka yang mengganggu warga. Sebab, mereka akan segera pulang ke daerahnya. Mereka juga katakan kalau militer ingin mencari mereka, maka langsung saja ke kampong mereka di Pilia," ujar Lukas Enembe.

Sambil menunjukan surat tulisan tangan resmi dan bertanda tangan Purom Wonda serta cap Markas Rayon I Kodam X itu, Lukas Enembe yang juga calon Gubernur Papua periode 2011-2016 menuturkan, pihaknya tak segan-segan melawan semua orang yang mengganggu ketenangan dan merongrong NKRI.

Dominggus Awes tewas  di areal Bandara Mulia, saat almarhum sedang berpatroli mengawasi aktivitas bandara. Almarhum ditembak dibagian hidung (kepala), dengan senjata miliknya yang berhasil direbut.

Kabupaten Puncak Jaya adalah salah satu daerah yang terletak di Pegunungan Papua, yang baru genap berusia 15 tahun pada tanggal 8 Oktober 2011 lalu. Topografinya yang sulit serta cuaca relatif ekstrim seperti daerah di Pegunungan Papua lainnya, membuat daerah ini hanya bisa dijangkau dengan penerbangan perintis pesawat berbadan kecil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement