REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie mengatakan, ada tahapan untuk mencari pemimpin nasional. Awalnya, harus diterjemahkan mengenai kebutuhan pemimpin seperti apa yang dibutuhkan pada 2014.
Sayangnya, hal ini tidak pernah dilakukan. Yang terlihat justru seolah terjebak pada situasi yang sifatnya tak pernah berubah. Yang muncul dalam pemilihan presiden pun selalu orang popular dan berambisi. Tidak pernah menyusun criteria mengenai pemimpin untuk 2014.
‘’Tidak pernah ada itu. Lalu kemudian baru kita susun criteria orang yang mampu melaksanakan tugas atau amanah yang kita inginkan. Baru kemudian kita cari. Itu caranya kalau kita ingin menyelesaikan persoalan bangsa,’’ katanya, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/10).
Ia menjelaskan, konsep ini harus diperhatikan ketimbang mempermasalahkan dikotomi pemimpin muda dan tua. Untuk menciptakan pemimpin muda yang penting adalah bagaimana mengembangkan idealism sehingga mereka tak menjadi objek politik. Melainkan dapat menjadi pelaku politik yang berpengaruh.
Karenanya, ia mengaku prihatin dengan kondisi anak muda saat ini. apalagi dengan banyaknya nuansa uang yang masuk ke setiap organisasi pemuda. ‘’Tiap ada perhelatan yang terkait dengan organisasi kepemudaan, nuansanya sudah uang semua. Bagaimana kalau mau dikasih kepemimpinan ke anak muda kalau sudah terbiasa dengan uang selama ini. Generasi muda sudah terkontaminasi semua,’’ ujar Ketua DPR RI tersebut.
Untuk Partai Demokrat, katanya, penentuan calon presiden akan ditetapkan di Majelis Tinggi yang beranggotakan sembilan orang. Ini merupakan penentu kebijakan untuk semua jabatan strategis. ‘’Kita belum menetapkan bagaimana mekanisme, cara seleksi,’’ ungkapnya.