REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Satgas Operasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Benny Mamoto, menyatakan wanita memang menjadi sasaran empuk perekrutan kurir narkoba. "Terutama wanita Indonesia itu kerap menjadi sasaran," jelasnya saat dihubungi.
Benny menyatakan bandar narkoba kerap menjanjikan akan menikahi wanita yang diincarnya, namun terlebih dahulu diminta untuk membawa tas yang tidak boleh dibuka isinya. Di dalam tas itu sudah ada beberapa kilogram narkoba jenis heroin, sabu, atau ineks.
Ada juga wanita yang pasrah dan merelakan dirinya menjadi kurir narkoba. "Wanita seperti itu nekat melakukan itu, karena terlalu mencintai pacarnya yang berbisnis narkoba."
Jubir Satgas Hukuman Mati, Humprey Djemat, ada 118 WNI di luar negeri terlibat peredaran narkoba. Salah satunya adalah AH, wanita kurir narkoba yang ditangkap di Cina. Khusus untuk AH, diduga dia menjadi kurir juga untuk jaringan Triad untuk mengirim narkoba lintas negara.
Humprey masih menghimpun informasi sudah berapa kali AH membawa narkoba. Ia menyatakan AH sebelumnya dipacari pria kulit hitam yang diduga dari Nigeria. Setelah dipacari, AH akhirnya jatuh cinta dan mau melakukan apa saja yang diminta pasangannya. Dia kemudian diminta membawa satu kilogram heroin menuju Guangzhou. Tiba disana, AH ditangkap aparat kepolisian, setelah mereka mendapat informasi aparat kepolisian Cina bahwa akan ada wanita yang menjadi kurir heroin mendatangi Guangzhou.