Rabu 02 Nov 2011 20:30 WIB

Diberi Uang Rp 3,5 M Untuk Bangun Gedung Baru, Jemaat Gereja Yasmin Menolak

Jemaat GKI Yasmin.
Foto: kaskus.us
Jemaat GKI Yasmin.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Bogor, menolak dana relokasi dan ganti rugi yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Bogor sebesar Rp3,5 miliar. "Kami menolak relokasi dengan alasan apapun. Kami tetap tidak akan pindah dari lokasi ini," kata Rini, juru bicara GKI Yasmin di Bogor, Rabu.

Rini menjelaskan, jemaat tidak akan menjual tanah dan bangunan GKI Yasmin karena seluruh aset dibangun secara swadaya oleh umat Jemaat GKI Yasmin se-Indonesia. Menurut Rini, sebaiknya dana yang dianggarkan oleh Pemkot Bogor untuk relokasi GKI Yasmin digunakan untuk keperluan masyarakat Bogor yang lebih penting.

Rini berkeyakinan, pihaknya sudah tidak ada masalah usai diterbitkannya putusan Mahkamah Agung pada 9 Desember 2010 lalu. "Persoalan GKI Yasmin tidak bisa diselesaikan dengan uang. Menurut saya sebaiknya dana itu digunakan untuk kepentingan masyarakat, karena masih banyak keperluan dan kebutuhan masyarakat Bogor," katanya.

Sementara itu, Asisten Tata Praja Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat mengatakan, Pemerintah Kota Bogor terus berupaya mengakhiri permasalahan GKI Yasmin yang terletak di Jalan KH Abdullah Bin Nuh. Salah satunya, Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan dana Rp3,5 miliar untuk ganti rugi pemindahan jemaat GKI Yasmin.

"Dana diambil dari Anggaran Belanja Daerah Kota Bogor 2011," kata Ade. Ade menjelaskan, besaran dana meliputi ganti rugi tanah dan bangunan, biaya pengurusan izin IMB, dan biaya penggunaan gedung baru.

Dana Rp3,5 miliar inipun telah mendapat persetujuan dari Wali Kota Bogor, dan tinggal menunggu persetujuan dari Gubernur Jawa Barat. Ade menambahkan, Pemkot Bogor terus berupaya menyelesaikan permasalahan di GKI Yasmin. Pemkot Bogor ingin jemaat GKI Yasmin bisa beribadah dengan tenang dan nyaman di gedung baru Gedung Harmoni Center, tidak jauh dari lokasi GKI Yasmin sekarang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement