REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman menuding Ketua KPK Busyro Muqoddas lebih terlihat pandai bermain politik daripada memberantas korupsi. Hal itu karena Busyro senang mengumbar pernyataan ke publik terkait dengan berbagai kasus hukum yang ditangani KPK.
Harusnya, Busyro bertindak tegas dengan tidak menjadikan publik sebagai pertimbangan untuk menetapkan tersangka dalam kasus tertentu. Namun, yang terjadi malah Busyro sepertinya memberi tawaran kepada DPR terkait kasus yang ditangani KPK.
Tujuannya, tuduh Benny, agar Busyro terpilih lagi sebagai ketua KPK setelah terpilihnya empat pimpinan KPK baru hasil seleksi Komisi III DPR. Ia mengungkap, hampir mustahil Busyro terpilih lagi jadi ketua KPK jika melihat kinerjanya selama setahun ini.
Benny menyebut, ketua KPK itu tidak menggunakan kewenangannya secara transparan. Dalam mengambil kebijakan tidak menyentuh substansi persoalan korupsi, namun gemar mengurusi masalah pribadi orang. Karena itu, ia menilai Busyro ingin mendikte pekerjaan Dewan dan ingin membangun citra seolah nanti jika dia tak terpilih, maka DPR yang bermasalah.
"Kalau tidak terpilih, berarti kami menolak tawaran Busyro. Jika terpilih, berarti ada kompromi. Busyro sepertinya sedang membangun tawaran itu," kata Benny di gedung DPR, Selasa (15/11).