Sabtu 19 Nov 2011 13:42 WIB

Tekan Warga yang Ingin Balik Keluar, Pemerintah Dirikan Pusat Pelatihan Mantan TKI

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membangun pusat pelatihan kerja untuk para mantan TKI sebagai upaya menekan angka tenaga kerja Indonesia yang ingin kembali bekerja di sektor non-formal di luar negeri.

"Pusat pelatihan kerja ini sebagai proyek percontohan nasional dalam upaya menekan jumlah warga yang ingin kembali bekerja ke luar negeri," kata Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Een Sumirat kepada ANTARA, Sabtu (19/11).

Menurutnya, pusat kegiatan pelatihan kerja untuk para mantan TKI ini baru satu-satunya ada di nasional. "Tujuan dibangunnya sarana ini adalah untuk memberikan keterampilan kerja kepada para mantan TKI agar tidak kembali lagi mencari kerja ke luar negeri," katanya.

Pusat pelatihan kerja ini berada di Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. "Di sana ada beberapa kegiatan keterampilan, seperti kursus menjahit, membatik, membuat makanan dan lain-lain, yang intinya mereka diberi kemampuanh agar bisa hidup mandiri," tambahnya.

Lebih lanjut, katanya, di pusat pelatihan ini pihaknya juga akan menyalurkan kerja ke industri-industri yang ada di Kabupaten Sukabumi, agar mereka setelah lulus dari lembaga pendidikan ini bisa langsung bekerja sehingga tidak mempunyai fikiran lagi ingin bekerja ke luar negeri.

"Upaya yang kami lakukan ini selain untuk menekan angka warga kabupaten yang ingin menjadi TKI, kami pun ingin memberikan keterampilan usaha mandiri sehingga bisa mengembangkan usahanya sendiri," kata Een. Ia menambahkan, semua kegiatan yang diberikan seluruhnya gratis, mulai dari modul, sarana lainnya bahkan sampai biaya tutor.

Menurut dia tingginya warga kabupaten berminat menjadi TKI karena minimnya keterampilan. "Diharpkan dengan adanya pusat pelatihan kerja ini bisa menekan angka warga yang ingin menjadi TKI," tambah Een.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement