REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kondisi pasar modal Tanah Air diperkirakan akan terus diwarnai gejolak (volatilitas) dan ketidakpastian di 2012 mendatang. Krisis utang Eropa yang tak kunjung selesai dinilai bakal berdampak pada tidak stabilnya bursa di dalam negeri.
Menurut Direktur Utama Trimegah Securities Tbk, Omar S Anwar, penyelesaian krisis hutang Eropa akan sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan sejumlah negara, sehingga memunculkan sentimen pada pasar.
"Kemungkinan pasar akan mencapai market bottom (harga terendah) dan bergerak antara 2.800 hingga 3.900 di semester pertama 2012 ," katanya dalam Market Outlook, Oportunity in Volatility and Indonesia Strategy 2012, Senin (28/11).
Situasi pasar yang bergejolak akan terus terjadi hingga semester dua 2012. Meski demikian, gejolak akan menurun seiring tumbuhnya sentimen positif pada fundamental ekonomi Eropa di pertengahan tahun.
Ia memprediksi di semester kedua, market baru akan mencapai puncak. "Pasar akan bergerak diantara 3.400 hingga 4.200," ujarnya.