REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedianya digelar pagi ini ditunda. Sekretariat Komisi III menyatakan, alasan penundaan karena permintaan pimpinan.
''Ini tidak jelas. Karena tidak ada penjelasan apa pun. Kalau alasannya menunggu kehadiran Busyro (Busyro Muqoddas-red) itu tidak berdasar,'' kata anggota Komisi III dari fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, di gedung DPR, Jumat (2/12).
Ahmad menambahkan, adanya surat yang diberikan Sekretariat Komisi III tersebut menjelaskan scara tidak lansung ditundanya rapat. Apalagi, hingga pukul 09.30 belum ada satu pun pimpinan yang hadir. Padahal, awalnya rapat dijadwalkan untuk mendengarkan klarifikasi Busyro apakah bersedia dipilih kembali menjadi pimpinan KPK pada pukul 09.00.
Ia menilai, kehadiran fisik Busyro di Komisi III sudah tak diperlukan lagi. Pasalnya, sudah ada surat resmi dari Ketua KPK incumben tersebut tertanggal 1 Desember 2011 yang berisi tiga hal.
Pertama, secara prinsip Busyro tidak keberatan untuk datang ke Komisi III. Kedua, ia menyatakan tidak bisa hadir terkait adanya rapat kerja KPK di Bogor yang berlangsung hingga Jumat (2/11) sore. Ketiga, Busyro menyatakan kesediaan untuk menempati posisi sebagai pimpinan KPK.
Ditundanya rapat menimbulkan kericuhan di ruang sidang. Anggota DPR yang sudah hadir merasa penundaan tersebut melanggar tata tertib sidang.