Senin 05 Dec 2011 15:04 WIB

Pimpinan KPK Berlatar Hukum Akan Menguntungkan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Chairul Akhmad
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komposisi pimpinan KPK yang baru membuka berbagai harapan. Terlebih lagi dengan latar belakang hukum para pimpinan KPK periode ketiga ini.

Anggota Komisi III DPR-RI, Aboebakar Alhabsyi, mengatakan dengan latar belakang yang homogen dalam komposisi pimpinan KPK, lembaga hukum itu bisa melaksanakan fungsinya secara lebih mulus, cepat, dan maksimal.

“Komposisi yang homogen ini sangat menguntungkan KPK dan mereka akan seirama. Saya kira mereka akan klop dengan latar belakang hukum yang sangat kental,” katanya, Senin (5/12).

Termasuk di dalamnya ketika melakukan kerja-kerja di lapangan. Ia mengharapkan dengan latar belakang hukum yang mumpuni, para tampuk pimpinan KPK yang baru bisa menjawab keraguan publik atas kasus-kasus besar yang belum tuntas.

Tetapi, bukan berarti KPK ke depan hanya memfokuskan pada penindakan. Aspek pencegahan pun harus diperhatikan. Jangan sampai terulang kembali lemahnya fungsi pencegahan.

“Kurangnya fungsi pencegahan selama ini karena Pimpinan KPK yang lama membiarkan pos Deputi Pencegahan kosong sejak awal April yang lalu. Saya harap ini harus segera diisi oleh pimpinan yang baru, agar fungsi pencegahan bisa berjalan maksimal,” katanya.

Tak hanya itu, politisi PKS ini pun meminta agar aspek komunikasi dengan aparat penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejaksaan Agung bisa lebih maksimal, Aboe mengharapkan komposisi pimpinan KPK ini bisa membuka komunikasi dengan aparat penegak hukum yang lain. “Agar terjadi harmonisasi pemberantasan bisa berjalan efektif,” katanya.

Evaluasi ataupun cibiran yang diberikan pada pimpinan KPK yang baru sebaiknya jangan sampai membuat publik menjadi pesimis. Sebab, orang-orang terpilih itu pada dasarnya sudah melewati seleksai ketat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement