REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Pusat menduga aksi seorang pria yang membakar diri di depan Istana Presiden, tidak terkait dengan unjuk rasa.
"Aksi bakar diri tidak ada hubungannya dengan unjuk rasa, karena massa pengunjuk rasa sudah membubarkan diri," kata Kepala Polrestro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi AR Yoyol di Jakarta, Rabu malam.
Yoyol beralasan peristiwa pria yang membakar diri terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, sedangkan seluruh massa yang berunjuk rasa membubarkan diri pada pukul 16.00 WIB.
Sebelumnya, seorang pria yang tidak dikenal membakar diri di depan Istana Merdeka sekitar Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi luka serius pada sekujur tubuhnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Tindakan bakar diri tersebut, mengundang solidaritas dari kelompok mahasiswa dengan menggelar aksi di depan RSCM, Jakarta Pusat.
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Bung Karno (UBK), Universitas Satya Negara Indonesia, Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Islam Jakarta (UIJ) menggelar aksi pada pukul 22.00 WIB.
Para mahasiswa yang menggelar aksi solidaritas menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan bakar diri tersebut dan menduga terkait dengan kondisi ekonomi korban.