REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Penduduk Kalimantan Selatan memaknai gerhana bulan total, Sabtu (10/12) malam, dengan beragam cara. Sebagian masyarakat, seperti dilaporkan Antara, pada saat gerhana bulan tersebut memukul-mukul pohon yang lambat berbuah, seperti mangga, rambutan dan langsat (sejenis duku), sambil mengucap, "Lakasi babuah, hari handak kiamat" (cepat berbuah, dunia mau kiamat)”.
Namun, kaum Muslim melaksanakan ibadah shalat sunat khusuf (shalat sunat gerhana bulan) saat gerhana bulan tersebut, yakni sekitar pukul 19.35-23.30 Wita. Warga muslim Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin melaksanakan shalat gerhana bulan secara berjemaah sebanyak dua raka'at, dimana tiap raka'at terdiri dua kali rukuk.
Usai shalat, dilanjutkan dengan khotbah seputar gerhana bulan yang menjadi salah satu petunjuk Kemahakuasaan Allah Swt, Tuhan Pencipta Alam Semesta. Usai shalat dan khotbah, karena gerhana bulan masih terjadi, mereka melakukan anjuran Nabi Muhammad agar memperbanyak membaca istighfar (bertobat kepada Allah) dan berdoa memohon keampunan.