Selasa 13 Dec 2011 04:00 WIB

Israel Pertimbangkan Keluarkan UU Larangan Adzan

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Jumat
Foto: AP
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Jumat

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV - "Kita tak perlu lebih liberal ketimbang Eropa," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menyatakan hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap usulan anggota partai Yisrael Beiteinu, Anastassia Michaeli, yang akan melarang masjid menggunakan sistem pengeras suara untuk memanggil orang-orang melakukan ibadah shalat.

Dalam rapat kabinet Netanyahu menyuarakan dukungan atas usulan itu, dan menyatakan, "Kita tidak perlu lebih liberal dari Eropa."

Mengacu pada UU Muezzin itu, ia menyatakan bahwa RUU itu adalah "sah"  dan menambahkan bahwa "ada preseden yang serupa di dunia barat."

Hal yang ama diungkapkan menteri Luar negeri Avigdor Lieberman. ia menyatakan, negara Eropa kini melarang pembangunan masjid dengan menara dan beberapa negara tengah mempertimbangkan pelarangan jilbab. "Saya melihat hal ini (pelarangan adzan dengan pengeras suara) dilakukan di Swiss, dan tentang jilbab di Prancis," kata Lieberman.

sumber : Haaretz
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement