REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aksi baku tembak antara Polri dengan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) terjadi di markas OPM di Eduda, Paniai, Papua, pada Selasa (13/12) lalu. Seorang polisi, Bripka Supono, mengalami luka-luka terkena tembakan tentara OPM.
"Seorang polisi kakinya kena peluru," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, yang dihubungi Republika, Rabu (14/12).
Boy menambahkan bahwa Bripka Supono yang terkena peluru di kakinya itu mendapatkan perawatan di rumah sakit di Paniai. Menurut Boy, ada sekitar 15 orang yang berada di markas OPM tersebut. Mereka menyerang petugas kepolisian saat akan melakukan penegakan hukum di Paniai.
Boy menjelaskan baku tembak terjadi pada 10.30 WIT hingga 11.45 WIT. Penembakan diawali dari TPN OPM. Pihak kepolisian pun melakukan serangan balasan dengan tembakan ke arah OPM. Polisi juga melakukan pengejaran terhadap sekitar 15 orang anggota OPM.
Kontak senjata tersebut mengakibatkan Bripka Supono, polisi satgas operasi Aman Matoa, mengalami luka pada kaki kanannya. Pada pukul 12.20 WIT, polisi melakukan evakuasi korban luka yang langsung mendapatkan perawatan di RS Paniai.
"Saat ini yang bersangkutan (Bripka Supono) sudah kembali bertugas di poskotis satgas operasi Aman Matoa I 2011," tegasnya.