Rabu 14 Dec 2011 17:21 WIB

Sabtu, Tim RS Polri Tentukan Kondisi Kesehatan Nunun

Rep: Satya Festiani/ Red: Johar Arif
Nunun Nurbaeti saat akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati usai menjalani pemeriksaan di RS MMC, Jakarta, Senin (12/12).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Nunun Nurbaeti saat akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati usai menjalani pemeriksaan di RS MMC, Jakarta, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim dokter RS Polri memprediksi akan mendapatkan hasil atas pemeriksaan Nunun Nurbaeti pada Sabtu (19/12). "Jadi bisa menentukan beliau itu sakit atau apa?" ujar Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen (Pol) Budi Siswanto, Rabu (14/12).

Setelah dua hari dirawat di RS Polri, kondisi Nunun, Rabu (14/12), belum stabil. "Status kejiwaannya masih labil," ujar Budi. Tekanan darahnya kembali naik di atas batas normal, yakni 150 per 100. Padahal kemarin tekanan darahnya sudah baik. Badan Nunun masih lemas. Ia pun masih menderita vertigo dan pusing. "Dari hasil laporan, Nunun masuk dengan sedikit gangguan tekanan darah," ujar Budi usai menjenguk Nunun.

Tim dokter yang memeriksa Nunun terdiri dari sembilan orang yang diketuai oleh Ibnu Hadjar. Ia dibantu oleh para spesialis, di antaranya neurologi, penyakit dalam, jantung, dokter jiwa, dan psikolog. Tim dokter tersebut telah menyusun rencana pemeriksaan untuk lima hari hingga Sabtu. Selama pemeriksaan, setiap harinya Nunun didampingi penyidik KPK. Budi mengatakan, jika sampai Sabtu Nunun masih sakit, ada dua kemungkinan, rawat inap atau rawat jalan. "Saya serahkan pada KPK," ujar Budi

Tim dokter memeriksa jantung Nunun secara mendalam karena ia memiliki riwayat jantung dua tahun lalu. "Juga ada pemeriksaan namanya jiwa luhur yang dia bilang pelupa. Digali, betul apa ngga?" ujar dia.

Hasil pemeriksaan dari RS MMC juga diperiksa kembali. Tim juga memeriksa hasil pemeriksaan dari dokter pribadi Nunun dan hasil terapi di Thailand. "Dokter KPK juga setiap hari memonitor pekerjaan kami," ujar Budi.

Biaya pemeriksaan Nunun semuanya ditanggung KPK. Tarif umum untuk kamar yang dipakai Nunun adalah Rp 260 ribu yang merupakan tarif KPK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement