REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan sebanyak tujuh orang warga tewas dalam kejadian bentrok sengketa lahan di Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan. Sengketa lahan tersebut melibatkan sebuah perusahaan yang dimiliki warga negara Malaysia.
"Kalau kejadian yang di Kecamatan Mesuji, Sumsel, itu korban warga tewas tujuh orang," kata Kapolri selepas Rapat Dengar Pendapat dengan anggota Komisi III DPR di Gedung DPR, Rabu (14/12).
Dilanjutkan Kapolri, kejadian yang menyebabkan tewasnya warga tersebut dipicu sengketa lahan tanam. Ia juga menyatakan bahwa sengketa terjadi antara warga dengan PT BSNI, perusahaan perkebunan yang dimiliki warga negara Malaysia.
Menyusul kejadian pada 21 April 2011 itu, kata Kapolri, sudah ada enam orang tersangka yang sudah diproses di pengadilan. Ia tak menjelaskan apakah terjadi pemenggalan dalam kejadian tersebut. "Masalah ada yang dipenggal atau tidak itu nanti dipengadilan saja," ujarnya.
Selain itu, menurut Timur, terkait rekaman yang dilaporkan siang tadi, juga ada seorang warga tewas terkena tembakan aparat di Kabupaten Mesuji, Lampung. Kejadian yang juga dipicu sengketa lahan ini berlangsung pada 11 November 2011. Dua orang aparat kepolisian sedang diadili terkait kejadian ini.