Jumat 16 Dec 2011 16:12 WIB

Kapolri Pertanyakan Korban Tewas 30 Orang di Mesuji

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Johar Arif
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo ketika memberikan keterangan kepada wartawan.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo ketika memberikan keterangan kepada wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Warga Mesuji yang berada di wilayah Lampung maupun Sumatera Selatan mengadukan kepada DPR terkait kekerasan aparat kepolisian hingga menewaskan sebanyak 30 orang. Kepala Polri, Jenderal Polisi Timur Pradopo, mempertanyakan jumlah korban tersebut.

"Saya tidak tahu kalau ada fakta itu (30 orang tewas)," kata Timur Pradopo yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12).

Berdasarkan data yang dimiliki Polri, korban tewas akibat bentrokan di Mesuji Lampung pada 11 November 2011 sebanyak satu orang. Sedangkan pada bentrokan pada 7 November 2010 di lokasi yang sama, tidak ada korban jiwa.

Pada bentrokan di Desa Sodong, Mesuji, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, 21 April 2011, terdapat tujuh orang tewas, terdiri dari lima orang dari pihak perusahaan PT Sumber Wangi Alam (SWA) dan dua orang dari warga Sodong. Enam orang telah dijadikan tersangka dan tinggal menunggu jadwal persidangan.

Kapolri mengatakan pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Brimob di Mesuji. Saat ditanya apakah daerah perkebunan termasuk objek vital hingga harus diturunkan anggota Brimob, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan dalam melakukan pencegahan terhadap perpecahan di masyarakat, polisi harus melakukan patroli di daerah mana pun. “Jadi jangan berfikir polisi datang ke daerah terus memihak, itu bukan. Sekali saya tegaskan polisi netral."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement