REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Iran pada Sabtu mulai melakukan latihan perang selama 10 hari di sekitar Selat Hormuz,satu rute penting di Teluk Persia yang dilalui kapal-kapal yang mengangkut sepertiga minyak dunia.
Latihan Velayat-90, yang diumumkan Kamis oleh Laksamana Angkatan Laut Habibollah Sayari dimulai sesuai rencana, kata stasiun televisi Al-Alam dalam bahasa Arab,
Pasukan angkatan laut Iran digelarkan di seluruh daerah latihan perang sampai timur Selat Hormuz, yang meliputi Teluk Oman sampai ke Teluk Aden, dalam tahap pertama latihan itu, kata Al Alam, mengutip pernyataan komando angkatan laut itu.
Latihan itu dilakukan pada saat ketegangan memuncak antara Iran dan Barat, dengan sanksi-sanksi diberlakukan menyangkut program nuklir Iran.
Amerika Serikat, yang mempertahankan kehadiran angkatan lautnya di Teluk itu, menyatakan Iran melakukan latihan perang.
Teheran, pada September menolak satu usul Washington untuk membangun hubungan telepon khusus antara ibu kota dua negara untuk menghindarkan "kesalahfahaman " yang dapat terjadi di Teluk itu.
Latihan perang itu diperintahkan saat Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran, menargetkan sektor-sektor minyak dan keuangannya. Tindakan-tindakan lainnya diperkirakan akan diberlakukan dalam beberapa pekan ke depan.
Sanksi-saksi itu telah membuat nilai mata uang Iran rial merosot.