REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) sekaligus ketua tim gabungan pencari fakta (TGPF) Mesuji, Denny Indrayana, masih enggan untuk mengungkapkan hasil temuan baru pasca-dirinya dan tim ke lokasi kejadian.
"Saya mohon maaf belum bisa menyampaikan hasil atau kesimpulan terkait temuan tim terkait kasus Mesuji, karena pekerjaan tim masih berlangsung sampai dengan 17 Januari 2012 mendatang," kata nya dalam kuliah umum di Universitas Bandarlampung, Sabtu.
Menurut dia, informasi terkait temuan yang didapat oleh tim akan disampaikan setelah seluruh tim melakukan rapat evaluasi demi menghindari kebuyaran tim dalam bekerja. "Itu cara yang paling aman untuk menghindari kecenderungan fokus tim yang sedang bekerja di lapangan," katanya.
Denny Indrayana bersama personil TGPF lainnya ke Mesuji pada Rabu lalu sampai Sabtu. Sebelumnya, tim tersebut mengunjungi korban konflik agraria Mesuji yang saat ini masih di rawat di Rumah Sakit Immanuel, Bandarlampung.
Dia menceritakan, saat berada di Mesuji pihaknya melalui medan yang berat. Sempat beberapa kali berganti mobil. "Sampai akhirnya kami naik truk untuk menuju lokasi, tapi beratnya rintangan tidak menyurutkan kami untuk mendatangi lokasi," ujarnya.
Terkait simpang-siur perkembangan data korban jiwa yang semula melibatkan 30 orang warga tewas menjadi sembilan orang, Denny menanggapinya kasus tersebut terdapat pelanggaran HAM yang penyelesaiannya harus tepat.
Sebelumnya, Juru bicara TGPF, Indriaswati Dyah Saptaningrum, mengatakan bahwa tim sudah lebih dahulu mengunjungi korban di Register 45 yang juga untuk memverifikasi data.
"Sebagian tim kami pecah ke beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Mesuji, Lampung, dan Desa Sodong, Kabupaten Ogan Komerring Ilir, Sumatera selatan," ujarnya.