REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Iran akui miliki cara untuk mengatasi embargo minyak dari Uni Eropa (UE) dan sanksi dari Amerika Serikat (AS). Teheran telah mempertimbangkan rute yang berbeda jika embargo minyak terjadi. “Kita dapat dengan mudah mengubah para pembeli,” ujar Direktur Komite Nasional Minyak Iran (NIOC), SM Qamsari, Rabu (4/4). Beberapa pembeli dapat dialihkan ke Cina dan negara-negara Asia lainnya serta Afrika.
Qamsari mengatakan pelarangan perbankan AS berhubungan dengan bank sentral Iran telah membuat hidup Iran kesulitan. “Kami sulit mendapatkan uang dari hasil ekspor. Namun kami telah membuat beberapa kanal untuk proses pembayaran,” ujar dia.
Iran berencana untuk tetap mengekspor 2,3 juta barel minyak per hari pada tahun ini. Ia berharap pengiriman, kuantitas, jadwal, dan kontrak tidak akan berubah pada tahun ini. “Kami memiliki permintaan yang tinggi dari para pengangkut,” ujar dia.
Qamsari menjelaskan kontrak minyak mentah dengan Cina akan diperbarui pada bulan ini. Dua dari tiga kontraktor telah menyetujui besarnya volume. Pihak ketiga masih dalam proses negosisasi. “Kami membuat kemajuan yang bagus dan berharap segera mencapai final,” ujar dia.
Tahun lalu, Iran memiliki kontrak 440 ribu barel minyak per hari ke Cina. Ia berharap pasokan minyak untuk Cina pada 2012 ini tidak berkurang.