REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far, menilai, hinaan Ikan Salmon, Piranha, dan Teri, adalah kekanak-kanakan. Anggota DPR dinilainya tak perlu melakukan itu, karena hanya akan merusak reputasi di mata masyarakat. "Saya prihatin, seharusnya ini tidak terjadi," jelasnya, saat dihubungi, Selasa (10/1).
Ulah anggota Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, yang menghina Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar dengan sebutan Ikan Salmon, dinilainya semakin menambah buruk citra wakil rakyat. Hal yang sama juga dilakukan Fraksi Golkar dan PKS dengan menyerang balik Demokrat. Marwan menyatakan bahwa hal ini bukanlah perdebatan yang rasional.
Sebagai anggota DPR, seharusnya perdebatan seputar legislasi. Akan semakin menarik jika perdebatan dilangsungkan seputar penegakkan hukum seperti kasus Mesuji, Bima, dan Aceh. "Kalau ini baru perdebatan, bukan seperti ikan salmon dan lainnya itu," papar Marwan.
Dia mengatakan, hal itu tidak memperlihatkan DPR menggunakan rasionalitasnya sebagai wak rakyat. Yang terjadi kemudian, bukanlah logika yang bermain, tetapi emosi. Selama emosi yang dikedepankan, jelas Marwan, maka hasilnya adalah ketidakpastian. Akan sulit untuk mencapai titik temu.
Marwan menyatakan semuanya harus kembali berdialog. Fraksi-fraksi di DPR harus berembuk atau duduk bersama. "Mari ngopi-ngopi lagi. Mari berdiskusi tertawa bersama," paparnya. Hal ini dinilainya akan lebih menghasilkan gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan negeri ini, ketimbang semakin memanaskan isu Ikan Salmon dan lainnya.