Selasa 10 Jan 2012 12:31 WIB

PKB: Hinaan Ikan Salmon Kekanak-kanakan

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Djibril Muhammad
Marwan Jafar (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far, menilai, hinaan Ikan Salmon, Piranha, dan Teri, adalah kekanak-kanakan. Anggota DPR dinilainya tak perlu melakukan itu, karena hanya akan merusak reputasi di mata masyarakat. "Saya prihatin, seharusnya ini tidak terjadi," jelasnya, saat dihubungi, Selasa (10/1).

Ulah anggota Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, yang menghina Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar dengan sebutan Ikan Salmon, dinilainya semakin menambah buruk citra wakil rakyat. Hal yang sama juga dilakukan Fraksi Golkar dan PKS dengan menyerang balik Demokrat. Marwan menyatakan bahwa hal ini bukanlah perdebatan yang rasional.

Sebagai anggota DPR, seharusnya perdebatan seputar legislasi. Akan semakin menarik jika perdebatan dilangsungkan seputar penegakkan hukum seperti kasus Mesuji, Bima, dan Aceh. "Kalau ini baru perdebatan, bukan seperti ikan salmon dan lainnya itu," papar Marwan.

Dia mengatakan, hal itu tidak memperlihatkan DPR menggunakan rasionalitasnya sebagai wak rakyat. Yang terjadi kemudian, bukanlah logika yang bermain, tetapi emosi. Selama emosi yang dikedepankan, jelas Marwan, maka hasilnya adalah ketidakpastian. Akan sulit untuk mencapai titik temu.

Marwan menyatakan semuanya harus kembali berdialog. Fraksi-fraksi di DPR harus berembuk atau duduk bersama. "Mari ngopi-ngopi lagi. Mari berdiskusi tertawa bersama," paparnya. Hal ini dinilainya akan lebih menghasilkan gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan negeri ini, ketimbang semakin memanaskan isu Ikan Salmon dan lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement