REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, mengatakan Rabu (11/1) malam bahwa kepengurusan KONI yang baru mengalami kendala keterbatasan dana dan pembibitan atlet. Hal tersebut dikatakan Tono Suratman usai mengumumkan 52 nama pengurus KONI Pusat periode 2011-2015 di Jakarta.
"Kendalanya dalam perencanaan program KONI yang baru antara lain adalah keterbatasan dana dan pembibitan atlet secara massal," kata Tono Suratman seperti dikutip Antara, Kamis (12/1).
Menurut dia, melalui Program Indonesia Emas (Prima), Pemerintah diharapkan dapat menarik atlet-atlet dari daerah dengan yang jumlah lebih besar lagi. "Pembibitan dengan jumlah atlet lebih banyak tentu akan menghasilkan persaingan yang lebih selektif, sehingga kita mendapat atlet-atlet terbaik dari yang terbaik."
Dia juga menambahkan bahwa banyaknya atlet yang akan dibina nantinya juga memerlukan pelatih dan wasit yang handal. "Kami juga akan membuat satu program penataran khusus untuk pelatih dan wasit," tambah Tono Suratman, yang terpilih menjadi Ketua Umum KONI periode 2011-2015.
Salah satu program kerja yang disusun pengurus KONI periode 2011-2015 adalah merancang Program Indonesia Emas jangka panjang lewat pembinaan atlet-atlet muda. Dengan pembinaan dini, kata Tono, para atlet muda itu diharapkan memiliki kemampuan yang akan bisa mencapai prestasi di atas peringkat ke-30 dunia.