Sabtu 14 Jan 2012 20:30 WIB

PII Takkan Memihak Parpol Mana Pun

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Chairul Akhmad
Ketua Umum KB PII Sutrisno Bachir (kiri)
Foto: Republika/Sakir
Ketua Umum KB PII Sutrisno Bachir (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Terkait dengan Pemilu 2014 mendatang, Pelajar Islam Indonesia (PII) menyatakan tidak akan mengeluarkan sikap politik terhadap partai politik tertentu.

Hal itu ditegaskan Ketua Perhimpunan Keluarga Besar (PKB) PII, Soetrisno Bachir, di sela-sela acara Musyawarah Wilayah (Muswil) IV PKB PII Jawa Barat di Bandung, Sabtu (14/1).

"Kami tidak akan menyatakan sikap politik apa pun soal (parpol) itu. Melainkan hanya memiliki sikap politik terhadap berbagai persoalan kebangsaan," kata Sutrisno ketika ditemui Republika.

Dia mengatakan PII akan ikut memantau berbagai kebijakan pemerintah. Seperti impor beras, impor kedelai, impor garam dan berbagai kebijakan lainnya yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip kebangsaan. "Untuk masalah-masalah seperti ini, PII jelas akan mengambil sikap politik. Kami jelas tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan tersebut," ujarnya.

Dia tidak membantah banyaknya anggota PII yang terlibat di sejumlah parpol. Namun, dia mempersilakan para anggota organisasi ini untuk memilih sikap sendiri soal parpol selama tidak membawa nama PII.

Secara pribadi, Soetrisno sendiri menyatakan sudah tidak berminat lagi terjun ke parpol. Pasalnya, mantan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku masa-masanya aktif di parpol merupakan 'pengalaman pahit'. "Banyak dosanya daripada pahalanya," kata dia.

Oleh karena itu, dia menginginkan ketua PKB PII di masing-masing provinsi sebaiknya bukan aktivis parpol. Soetrisno berdalih, Ketua PII yang bukan aktivis partai dapat diterima semua anggotanya. Bahkan oleh anggota PII yang juga menjadi anggota parpol sekali pun. "Seperti saya misalnya. Anggota PII yang aktif di PAN, PKS, Golkar, PBB dan lainnya bisa menerima saya karena sudah tidak berpartai lagi," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement