Kamis 19 Jan 2012 16:46 WIB

JK: 'Hukum Rimba' Umum di Indonesia

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Mantan Wakil Presiden dan Ketua PMI, Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mantan Wakil Presiden dan Ketua PMI, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah di Indonesia yang paling menonjol dan berbahaya adalah kepatuhan masyarakat. Menurut mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, tidak patuhnya masyarakat memunculkan banyak perilaku 'hukum rimba'. 

"Hilangnya kepatuhan masyarakat sebagai salah satunya," ujar Jusuf Kalla dalam acara Silaturahmi Tokoh Bangsa Ketiga di PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (19/1). Akibatnya, lanjut dia, banyak masyarakat melakukan tindakan seenaknya sendiri.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini menilai, hukum rimba yang berjalan menyebabkan mulainya pergeseran posisi masyarakat. Hal itulah yang membuat susahnya mengontrol segala aspek yang ada, jika tidak ada kepatuhan yang di masyarakat.

Dari semua itu, kata Jusuf Kalla, faktor yang paling utama adalah keadilan. Untuk mewujudkannya, semua pihak harus berbuat sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya dalam berbuat adil, karena keadilan itu penting.

"Oleh karena itu, harapan saya adalah pemerintah harus melakukan kebijakan yang baik untuk semuanya. Menjadi autopilot tidak buruk, namun harus autopilot yang baik. Lebih cepat, lebih baik," ujarnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement