REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Wali Kota Cirebon, Subardi, telah melayangkan surat peringatan kepada Geeta International School (GIS) terkait larangan berjilbab bagi siswinya. Namun hingga kini, surat tersebut belum ditanggapi pihak GIS.
‘’Sampai sekarang belum ada tanggapan,’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Anwar Sanusi, kepada Republika, Selasa (24/1). Surat tersebut sebelumnya dilayangkan wali kota melalui Disdik Kota Cirebon kepada pihak GIS pekan kemarin.
Anwar mengatakan, surat tersebut merupakan suatu bentuk perhatian Pemkot Cirebon terhadap masalah itu. Dia berharap, pihak GIS mau memahami makna dibalik surat tersebut.
Anwar tidak menjelaskan maksud dari makna dibalik surat itu. Namun dia mengatakan, ada kepentingan yang lebih besar dibandingkan urusan tersebut.
Ketika disinggung mengenai isi surat peringatan yang dilayangkan kepada GIS, Anwar juga enggan menjelaskan secara detail. Namun, saat ditanyakan apakah isi surat itu meminta agar GIS mengubah aturan pemakaian seragam para siswanya (membolehkan jilbab), dia pun hanya menjawab singkat.
''Ya kira-kira seperti itulah,’’ kata Anwar.
Anwar mengungkapkan, belum tahu apakah akan mengirimkan surat peringatan kedua jika GIS tak jua menanggapi surat yang telah dilayangkan. Dia menyatakan, masih menunggu tanggapan dari GIS.
‘’Kami belum tahu. (Kami) menunggu reaksi (dari GIS),’’ tutur Anwar.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak GIS tetap tidak mau dimintai klarifikasi. Pintu gerbang sekolah pun selalu tertutup. Petugas jaga tidak bersedia membukakan pintu bagi wartawan yang hendak masuk.