REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Rencana kedatangan tim peninjau dari Internasional Atomic Energy Agency (IAEA) ke Iran disambut baik oleh pemerintah. Penasihat utama pemimpin besar revolusi Iran, Ali Akbar Velayati, menjelaskan Pemerintah Iran akan membuka akses seluas-luasnya bagi tim pemantau yang rencananya akan berkunjung pekan depan.
"Tidak akan ada halangan bagi mereka untuk melihat fasilitas nuklir Iran,"ujar Vellayati di Teheran, Sabtu (28/1). Mantan menteri luar negeri ini menegaskan hingga saat ini, fasilitas nuklir Iran masih dijalankan untuk tujuan damai. Sehingga, tidak ada kekhawatiran bagi Pemerintah Iran terhadap aktivitas tim pemantau.
Satu delegasi senior dari IAEA akan datang ke Iran pada Ahad (29/1) besok. Kedatangan mereka dijadwalkan untuk memperbaharui program nuklir Iran yang - menurut versi barat - kemungkinan dihubungkan untuk senjata nuklir. Dalam beberapa tahun, IAEA telah mencoba untuk mendapat jawaban dari beberapa pertanyaan mencurigakan untuk program nuklir di Iran.
Vellayetti menegaskan program nuklir di Iran masih berdasarkan non proliferation treaty (NPT) atau perjanjian nuklir untuk damai. Sehingga, tertutup kemungkinan bagi Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. "Program nuklir kami masih berdasarkan NPT sehingga ditujukan untuk aktivitas damai,"ujarnya.