REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan diharapkan mampu membersihkan carut marutnya perusahaan milik negara dari kepentingan segelintir orang. Dengan pengalaman dibidang usaha, tentunya Dahlan akan sangat jeli melihat adanya dugaan permainan yang dilakukan segelintir orang di kementerian.
Hal ini dikatakan Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/1). "Saya rasa Dahlan mampu membersihkan BUMN dari kepentingan segelintir orang dan elit parpol," terangnya.
Ia mencontohkan, carut marutnya BUMN saat ini terkait pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) yang tidak transparan. Misalnya, PT Garuda Indonesia dan PT Krakatau Stell (Persero) [PT KS] yang diduga masih bermasalah.
Dari hasil kajian IAW terang Iskandar ada beberapa oknum di kementerian BUMN yang harus diwapadai. Mereka adalah inisial MY, AD dan DT. "IPO ini diduga telah merugikan negara hingga ratusan miliar. Bahakan sempat menyeret nama politisi Partai Demokrat. Jadi, kibat dari pola administrasi awal IPO yang tidak transparan dan terkesan dipaksakan maka terjadi instabilitas politik yang berakibat mengganggu kepercayaan pasar," ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat ada sekitar 25 sampai 40 BUMN yang akan di IPO seperti PT Semen Baturaja, Perum Pegadaian, PT Waskita Karya; PT Krakatau Wajatama (anak perusahaan PT KS), PT Pertamina Hulu Energi (anak perusahaan PT Pertamina) dan PT Indonesia Power (anak perusahaan PT PLN). "Banyaknya BUMN yang mau dijual harusnya mengganggu atau minimal menggugah pemikiran DPR. Untuk itulah kami mendesak Komisi VI segera bertindak dengan membentuk pansus," ungkapnya.