Ahad 29 Jan 2012 18:04 WIB

Palestina Jadi Prioritas Parlemen Islam Dunia

Rep: Maspril Aries/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengacungkan surat permohonan pengakuan negara Palestina ketika berpidato pada Sidang Majelis Umum PBB ke-66 di New York, Amerika Serikat, Jumat (23/9) lalu.
Foto: AP
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengacungkan surat permohonan pengakuan negara Palestina ketika berpidato pada Sidang Majelis Umum PBB ke-66 di New York, Amerika Serikat, Jumat (23/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Masalah Palestina menjadi masalah khusus yang dibahas pada Konferensi Parlemen Negara-Negara Islam anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) ke 7 atau The 7th Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang berlangsung 24 – 31 Januari 2012.

Ini terbukti dengan kesepakatan peserta Konferensi Parlemen Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam/OKI (PUIC) membentuk komite khusus yang yang akan bertugas menangani masalah Palestina. Kesepakatan tertuang dalam salah satu rancangan resolusi yang akan dicetuskan pada konferensi ke-7 PUIC.

Resolusi PUIC  akan mencantumkan penolakan secara tegas terhadap rencana Israel mendeklarasikan kota Al-Quds Al Syarif sebagai ibukota Israel. Deklarasi Israel itu akan dianggap sebagai agresi langsung terhadap rakyat Palestina dan hak-hak asasi mereka.

Selain itu, keinginan Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat dukungan dari negara anggota PUIC. Dua anggota delegasi Indonesia, Tantowi Yahya dan Atte Sugandi kepada wartawan menjelaskan, delegasi parlemen Indonesia menilai Palestina sangat layak sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.

 ”Indonesia akan mengusulkan masalah Palestina ini menjadi salah satu resolusi dari konferensi kali ini. Kami optimis usul itu mendapat respon dari seluruh peserta. Konferensi kali ini akan merekomendasikan Palestina sebagai anggota penuh PBB. Keputusan itu akan dibacakan dalam resolusi akhir yang akan dibacakan 30 Januari  nanti,” kata Tantowi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement