Selasa 31 Jan 2012 14:38 WIB

Masa Depan Myanmar Tergantung Stabilitas Negara

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Pemerintah Myanmar lebih mengutamakan stabilitas negara untuk dibenahi dan diperkuat dahulu, sebelum memprioritaskan pembangunan dan ekonomi. Presiden Myanmar Thein Sein mengatakan pemerintahannya berkomitmen pada reformasi politik dan menempatkan stabilitas negaranya.

“Masa depan Myanmar tergantung pada kedamaian dan stabilitas. Perkembangan ekonomi merupakan prioritas kedua bagi negara ini,” kata Sein, Senin (30/1), seperti dilaporkan Straits Times, Selasa (31/1). Hal ini disampaikan Thein Sein dalam kunjungan kenegaraannya ke Singapura.

Beberapa bulan terakhir, Myanmar telah membebaskan ratusan tahanan politik, melonggarkan kontrol terhadap media, dan memperbolehkan pejuang demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi melakukan kegiatan politiknya. Pemerintah juga setuju untuk gencatan senjata dengan kelompok pemberontak etnis, dan sedang melakukan perundingan dengan kelompok lain yang meminta adanya otonomi.

Presiden menunjukkan minat dalam mengembangkan perdagangan mata uang asing dan saham sebagai bagian dari reformasi ekonomi Myanmar. Pemerintah Singapura mengatakan akan membantu Myanmar melatih orang-orangnya dalam bidang perencanaan ekonomi dan pembangunan perkotaan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement