REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menilai demonstrasi buruh yang sering terjadi terkait UMR disebabkan tiga pihak yang berkepentingan tidak duduk bersama untuk mencari solusi. Ia mengatakan dialog adalah cara yang harus dipegang untuk menyelesaikan masalah.
“Seberat apapun persoalan itu selalu ada solusi kalau kita mau duduk bersama. Terkait buruh, seharusnya berpegangan pada tripartit (pekerja, pengusaha, dan pemda) dan tidak mengambil keputusan di luar apa yang sudah menjadi ketentuan kita,” katanya, Selasa (31/1) terkait dengan masalah upah minimum regional (UMR)
Apabila menemui jalan buntu, menurut Hatta, bisa meminta masukan pemerintah bagaimana menyelesaikan persoalan upah tersebut. “Kalau semuanya ingin diselesaikan dengan menutup jalan, lalu menekan dengan cara lain, maka industri kita tidak bekerja. Kan semuanya rugi. Pekerja rugi, pengusaha rugi, negara rugi, dan publik pun rugi karena terganggu,” katanya.
Menurutnya, tuntutan para pekerja sebenarnya didasari tidak adanya prosedur yang dijalankan dengan baik, yakni tidak ada dialog di antara tiga pihak yang bisa memuaskan semua pihak. “Ya menurut saya, kalau masih ada yang kurang cocok, kembali lagi ke tripartit untuk bersama lagi sampai mencapai kesepakatan,” katanya.