REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Palestina siap kembali ke meja perundingan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan kesiapan itu saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon, Rabu (1/2) di Ramalla.
Namun itu terjadi bukan tanpa syarat. Abbas memastikan mau duduk semeja bila Israel menghentikan pembangunan permukiman dan mencabut blokade Gaza Selama konferensi pers, Abbas mengatakan solusi untuk konflik Israel dan Palestina harus kembali mengacu pada pembentukan negara Palestina tahun 1967.
Ia juga menegaskan perlu langkah-langkah lain untuk mendukung anggaran UNRWA, badan pembangunan bantuan dan manusia yang memberikan pendidikan, kesehatan, layanan sosial dan bantuan darurat kepada 400 ribu pengungsi Palestina yang tinggal di Yordania, Lebanon, Suriah,Tepi Barat dan Jalur Gaza. UNRWA merupakan satu-satunya badan yang ditujukan untuk membantu pengungsi dari satu daerah atau konflik tertentu yang terpicah dari UNHCR.
Ban yang memulai sambutannya dalam bahasa Arab memuji Abbas untuk pernyataan upaya membangun negara Palestina. Ban menyatakan sudah waktunya untuk mendirikan negara Palestina yang layak. “Saya percaya solusi dua negara dapat dicapai melalui negosiasi,”kata Ban dikutip surat kabar Ma’ariv.